Vitamin terbaik untuk Jerawat

Daftar Isi:

Anonim

Jika Anda menderita jerawat - kondisi kulit yang menyebabkan komedo, whiteheads dan jenis jerawat lainnya - Anda tidak sendiri. Jerawat adalah salah satu penyakit kulit yang paling umum di Amerika Serikat. Menurut American Academy of Dermatology, kondisi kulit ini mempengaruhi hingga 50 juta orang setiap tahunnya. Jerawat terjadi saat pori-pori kulit membesar menjadi terhalang sel kulit mati dan sebum, zat berminyak yang dihasilkan oleh kulit, menciptakan lingkungan untuk pertumbuhan berlebih bakteri. Ada banyak perawatan jerawat yang efektif, dan beberapa vitamin - vitamin A, nikotinamida dan vitamin E - dapat berperan membantu menjaga kulit tetap bersih.

Bentuk oral vitamin A - isotretinoin retinoid - digunakan untuk mengobati jerawat peradangan yang lebih parah bila obat lain gagal bekerja. Hal ini juga hanya tersedia dengan resep dokter. Selain menormalkan perputaran sel kulit, isotretinoin juga menurunkan produksi sebum. Menurut sebuah ulasan yang diterbitkan dalam "American Family Physician" bulan Oktober 2012, setelah 20 minggu menjalani pengobatan isotretinoin, 40 persen orang dengan jerawat parah tidak memerlukan perawatan lebih lanjut, 40 persen memerlukan pengobatan tambahan dengan obat topikal atau antibiotik oral, dan 20 persen membutuhkan kursus kedua isotretinoin.

Nikotinamid oral juga tampak menjanjikan. Lebih dari 85 persen orang yang memakai suplemen oral yang mengandung nikotinamida, seng, tembaga dan asam folat selama 8 minggu melaporkan bahwa jerawat mereka cukup atau jauh lebih baik, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam terbitan "Cutis" edisi Januari 2006. Namun, penelitian ini tidak termasuk kelompok kontrol yang mendapat plasebo dan bukan suplemen, yang membatasi kesimpulan yang bisa ditarik.U. S. Food and Drug Administration belum menyetujui suplemen ini untuk digunakan dalam perawatan jerawat. Vitamin B

Seperti nikotinamida, hubungan antara jerawat dan vitamin E tidak begitu dipelajari sebagai hubungan yang lebih mapan antara jerawat dan vitamin A. Penelitian yang diterbitkan dalam terbitan "Clinical and Experimental Dermatology" bulan Mei 2006 "melaporkan bahwa sekelompok dari 100 orang yang baru didiagnosis dan tidak diobati dengan jerawat memiliki kadar vitamin E yang secara signifikan lebih rendah daripada tingkat vitamin E pada orang tanpa jerawat. Sebuah studi yang diterbitkan dalam edisi Juni 2014 tentang "Cutaneous and Okular Toxicology" juga melaporkan adanya hubungan antara tingkat vitamin E rendah dan jerawat yang lebih parah. Namun, penelitian ini tidak membuktikan rendahnya vitamin E yang menyebabkan jerawat atau suplemen vitamin E yang mengobati jerawat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami bagaimana vitamin E dapat berdampak pada jerawat.

Peringatan dan Perhatian

Jika Anda menderita jerawat, bicarakan dengan dokter atau dokter kulit Anda mengenai pilihan pengobatan Anda. Sementara vitamin tertentu berguna dalam perawatan jerawat, beberapa terapi ini hanya resep dan beberapa mengandung jumlah vitamin cukup tinggi untuk meminta pemantauan oleh dokter Anda. Beberapa perawatan ini juga menimbulkan efek samping yang serius. Misalnya, isotretinoin meningkatkan risiko cacat lahir yang serius dan kehilangan kehamilan dan tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan. Dokter Anda bisa menjelaskan risikonya dan manfaat perawatan jerawat yang disarankan. Selalu pastikan untuk memeriksa dengan penyedia layanan kesehatan Anda sebelum mengambil suplemen gizi untuk mengobati kondisi medis.

Diulas oleh: Kay Peck, MPH, RD