Penyebab umum Pap smear Abnormal

Daftar Isi:

Anonim

Kebanyakan wanita tahu untuk mendapatkan pap smear secara teratur, namun banyak yang tidak tahu apa yang harus dilakukan bila mereka kembali abnormal. Mendapatkan kembali hasil pap abnormal dapat membuat banyak kegelisahan seputar ketakutan memiliki kanker serviks. Namun, hasil abnormal biasanya tidak menunjukkan adanya kanker. Sebenarnya, mendapatkan pap smear secara teratur dan tindak lanjut yang tepat untuk hasil abnormal seringkali mencegah kanker serviks berkembang. Mengetahui penyebab pap smear yang abnormal dan melindungi diri dari faktor risiko yang terkait dengan hasil ini dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker serviks.

Papillomavirus manusia (HPV) adalah salah satu infeksi menular seksual yang paling umum, yang mempengaruhi sekitar 75% orang yang aktif secara seksual. Ini juga merupakan penyebab utama kanker serviks karena menghasilkan pertumbuhan sel yang tidak normal. Jika seorang wanita memiliki HPV di serviksnya, dia akan memiliki pap smear yang tidak normal. Kemungkinan besar, sistem kekebalan tubuh akan menyingkirkan infeksi sebelum terjadi perubahan sel abnormal. Untuk melindungi diri dari mendapatkan HPV, disarankan untuk memakai kondom, membatasi jumlah pasangan seksual yang Anda miliki, menunda aktivitas seksual sampai usia 18 tahun, melakukan monogami, dan mendapatkan vaksin HPV.

Infeksi lain

Vaginitis dapat menyebabkan pap smear yang tidak normal. Vaginitis meliputi ragi, bakteri dan Trichomonas sebagai penyebabnya. Ini bisa dengan mudah diobati dengan obat resep.

Merokok

Wanita yang merokok memiliki kemungkinan terkena pap smear yang abnormal. Merokok melemahkan sistem kekebalan tubuh. Jika seorang wanita terkena HPV dan merokok, tubuhnya tidak mampu melawan HPV dan sel-sel serviksnya lebih cenderung berubah menjadi sel prakanker atau kanker serviks.

Pil KB • Ada beberapa bukti bahwa penggunaan pil KB lebih lama dari 5 tahun dapat meningkatkan kesempatan wanita terkena kanker serviks. Para ilmuwan tidak mengerti mengapa hal ini terjadi, namun satu teori adalah bahwa wanita yang menggunakan pil KB jarang menggunakan kondom, sehingga berisiko tinggi terkena HPV. Perlu diingat bahwa menggunakan pil KB juga dapat mengurangi risiko kanker lainnya, jadi bicarakan dengan dokter jika Anda khawatir.