Bagaimana cara kerja AZO Pills?

Daftar Isi:

Anonim

Metode Aksi

Azo adalah nama merek untuk hidroklorida phenazopyridine. Ini juga tersedia dengan nama lain termasuk Uristat dan Pyridium. Azo bertindak sebagai analgesik di dalam saluran kencing, jadi biasanya dianjurkan untuk orang-orang yang mengalami ketidaknyamanan kencing dari infeksi saluran kencing (ISK) atau penggunaan kateter baru-baru ini. Bahan aktif diproses dengan cepat oleh ginjal dan kemudian dikeluarkan ke dalam urin. Di saluran kemih itu memberikan penghilang rasa sakit dengan menenangkan lapisan mukosa, meski mekanisme pastinya belum diketahui. Azo tidak melawan infeksi, melainkan memudahkan gejala infeksi atau jenis iritasi saluran kemih lainnya. Jadi ini berguna untuk ketidaknyamanan kencing karena infeksi, namun sebenarnya tidak akan menyembuhkan infeksi. Sebuah studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Family Medicine menemukan bahwa hanya 57 persen orang yang membeli obat bebas phenazopyridine over-the-counter (OTC) tahu bagaimana substansi tersebut bekerja, dan sebuah studi di Journal of General Internal Medicine tahun 2003 melaporkan bahwa individu tersebut memiliki lebih dari dua kali lipat risiko mengambilnya sebagai pengganti mencari nasihat medis.

Azo Standar tersedia sebagai pil 95 mg, dan petunjuk menunjukkan bahwa yang benar adalah dua pil sampai tiga kali sehari. Versi kekuatan maksimum juga tersedia dengan 97. 5 mg pil. Resep phenazopyridine datang dalam 200 mg pil, dan pengguna minum satu pil setiap kali. Dokter sering menganjurkan agar pasien memakai Azo untuk pengobatan antibiotik dua hari pertama untuk mengurangi rasa sakit dan membakar sementara antibiotik mulai berlaku. Instruksi paket dan kebanyakan dokter berhati-hati untuk tidak memakai Azo lebih dari dua hari, karena bisa menutupi masalah yang lebih serius.

Selain mengurangi sakit saluran kemih, Azo memiliki satu efek jelas lainnya: ini menyebabkan perubahan warna urine. Komponen aktifnya adalah pewarna, dan pada konsentrasi yang dihasilkan dari penggunaan OTC atau tingkat resep, warnanya berwarna oranye atau merah. Pewarna juga bisa bocor agak di antara eliminasi, begitu banyak pengguna memakai celana dalam atau celana dalam berwarna gelap. Karena perubahan warna ini, dokter biasanya tidak bisa melakukan urinalisis di kantor. Tes urine khas untuk ISK melibatkan penilaian warna urin, yang tidak dapat dilakukan saat Azo berubah warnanya. Untuk alasan ini, beberapa ahli merekomendasikan menunda mengkonsumsi Azo saat seseorang pertama kali mengalami ketidaknyamanan kencing, sampai dokter dapat melakukan diagnosis. Jika Azo membuat tes di kantor tidak mungkin, dokter dapat mengirimkan sampel urin ke biakan untuk menentukan apakah E. coli atau pelaku bakteri lainnya hadir. Dokter mungkin atau mungkin tidak mau meresepkan antibiotik sebelum hasil tes masuk.