Bagaimana Hukum Gerak Terapkan ke Bola Basket?
Daftar Isi:
- Hukum Inersia < Hukum gerak pertama Isaac Newton menyatakan bahwa sebuah benda yang diam cenderung tetap diam, sementara sebuah benda bergerak cenderung bergerak kecuali gaya eksternal yang bekerja dengannya. Saat pemain basket menembak, akan terlihat bahwa tidak ada yang menghalangi bola. Namun, beberapa kekuatan eksternal bertindak atas bola. Jika bukan karena kekuatan ini, bola akan terus bergerak ke arahnya saat ini. Pertama, gravitasi bekerja pada bola untuk menariknya turun ke bumi. Atlet harus menilai kekuatan gravitasi dengan berat bola agar bisa menemukan garis lintasan yang tepat sehingga bola melengkung ke keranjang. Udara juga menahan bola dalam bentuk drag. Meskipun tidak terlihat di dalam ruangan, angin bisa menjadi faktor utama saat bermain di luar ruangan.
- Hukum kedua Newton menyatakan bahwa akselerasi dihasilkan saat sebuah gaya bekerja pada sebuah massa. Semakin besar massa objek yang dipercepat, semakin banyak kekuatan yang dibutuhkan untuk mempercepat objek itu. Persamaan dinyatakan sebagai Force = mass x acceleration. Dalam bola basket, kita melihat hukum ketiga Newton bekerja setiap kali ada pemain yang menembak atau melewati bola. Bola basket memiliki massa, yang berarti bahwa pemain harus menggunakan jumlah gaya yang tepat saat menembak atau lewat. Terlalu banyak atau terlalu sedikit kekuatan yang diterapkan dalam kaitannya dengan bola bola dan bola tidak akan pergi ke mana yang diinginkan. Jika bola basket diganti dengan bola bowling, misalnya, pemain harus menggunakan lebih banyak kekuatan untuk menggerakkan bola dengan jarak yang sama.
- Hukum gerak yang ketiga adalah bahwa untuk setiap kekuatan, ada gaya reaksi yang sama ke arah yang berlawanan. Aksi / reaksi inilah yang memungkinkan atlit membuat jalan mereka naik turun lapangan. Saat pemain mengambil langkah, mereka memasukkannya ke lantai. Karena lantai memiliki terlalu banyak massa bagi atlet untuk memindahkannya, kekuatan tersebut kembali ke atlet dan mendorongnya ke depan. Karena lantai akan menerapkan reaksi yang sama dan berlawanan, arah mana atlet menerapkan gaya akan berlawanan dengan gaya arah yang diterapkan kembali. Jika kaki atlet mendorong lantai di belakang mereka, kekuatan dari lantai (disebut "reaksi tanah") akan mendorong ke depan. Jika atlet dengan cepat menerapkan kekuatan lurus ke bawah, reaksi tanah akan mendorong mereka lurus ke atas dan membiarkan atlet melompat.
Hukum Inersia < Hukum gerak pertama Isaac Newton menyatakan bahwa sebuah benda yang diam cenderung tetap diam, sementara sebuah benda bergerak cenderung bergerak kecuali gaya eksternal yang bekerja dengannya. Saat pemain basket menembak, akan terlihat bahwa tidak ada yang menghalangi bola. Namun, beberapa kekuatan eksternal bertindak atas bola. Jika bukan karena kekuatan ini, bola akan terus bergerak ke arahnya saat ini. Pertama, gravitasi bekerja pada bola untuk menariknya turun ke bumi. Atlet harus menilai kekuatan gravitasi dengan berat bola agar bisa menemukan garis lintasan yang tepat sehingga bola melengkung ke keranjang. Udara juga menahan bola dalam bentuk drag. Meskipun tidak terlihat di dalam ruangan, angin bisa menjadi faktor utama saat bermain di luar ruangan.
F = MAHukum kedua Newton menyatakan bahwa akselerasi dihasilkan saat sebuah gaya bekerja pada sebuah massa. Semakin besar massa objek yang dipercepat, semakin banyak kekuatan yang dibutuhkan untuk mempercepat objek itu. Persamaan dinyatakan sebagai Force = mass x acceleration. Dalam bola basket, kita melihat hukum ketiga Newton bekerja setiap kali ada pemain yang menembak atau melewati bola. Bola basket memiliki massa, yang berarti bahwa pemain harus menggunakan jumlah gaya yang tepat saat menembak atau lewat. Terlalu banyak atau terlalu sedikit kekuatan yang diterapkan dalam kaitannya dengan bola bola dan bola tidak akan pergi ke mana yang diinginkan. Jika bola basket diganti dengan bola bowling, misalnya, pemain harus menggunakan lebih banyak kekuatan untuk menggerakkan bola dengan jarak yang sama.
Tindakan / ReaksiHukum gerak yang ketiga adalah bahwa untuk setiap kekuatan, ada gaya reaksi yang sama ke arah yang berlawanan. Aksi / reaksi inilah yang memungkinkan atlit membuat jalan mereka naik turun lapangan. Saat pemain mengambil langkah, mereka memasukkannya ke lantai. Karena lantai memiliki terlalu banyak massa bagi atlet untuk memindahkannya, kekuatan tersebut kembali ke atlet dan mendorongnya ke depan. Karena lantai akan menerapkan reaksi yang sama dan berlawanan, arah mana atlet menerapkan gaya akan berlawanan dengan gaya arah yang diterapkan kembali. Jika kaki atlet mendorong lantai di belakang mereka, kekuatan dari lantai (disebut "reaksi tanah") akan mendorong ke depan. Jika atlet dengan cepat menerapkan kekuatan lurus ke bawah, reaksi tanah akan mendorong mereka lurus ke atas dan membiarkan atlet melompat.