Apakah Kafein Mempengaruhi Bakteri?

Daftar Isi:

Anonim

Kafein adalah alkaloid beberapa tanaman, terutama Coffea arabica, dari mana biji kopi dipanen, dan Camellia sinensis, yang menghasilkan daun yang digunakan untuk teh. Anda mungkin terbiasa memikirkan kafein sebagai sesuatu yang Anda minum kopi atau mungkin minum obat sakit kepala, tapi kafein bukan hanya obat bius. Ini membantu melindungi jaringan muda tanaman kopi dari larva serangga dan kumbang. Kafein juga memiliki efek pada beberapa bakteri.

Kafein pada Konsentrasi Rendah

Studi lain yang dilaporkan dalam "International Journal of Green Pharmacy" 2009 menemukan bahwa kafein menjadi lebih efektif melawan beberapa strain bakteri. Bakteri semuanya digambarkan sebagai patogen - mampu menyebabkan penyakit. Strain yang diuji meliputi Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa. Hanya 2 miligram per mililiter, kafein yang dimurnikan dari tanaman kopi dan teh menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap semua bakteri yang diuji.

Kafein Sebagai Makanan

Beberapa bakteri sebenarnya dapat menggunakan kafein sebagai makanan. Kafein mengandung atom karbon, yang digunakan beberapa bakteri untuk kebutuhan nutrisi mereka. Artikel April-Juni 2011 di "Journal of Global Infectious Disease" melaporkan bahwa bakteri Pseudomonas putida mampu mengeluarkan dan memanfaatkan 20 persen kafein yang dimasukkan ke media kultur. Degradasi kafein memakan waktu sekitar sembilan jam inkubasi, dan bakteri tersebut menggunakan kafein sebagai satu-satunya sumber karbon dan nitrogen.

Membuat Bakteri Tahan Kafein

Dalam penelitian lain yang dilaporkan dalam "Jurnal Penelitian Mikrobiologi tahun 2008", para periset menemukan bahwa ketika kafein ditambahkan ke dalam kultur yang mengandung E. coli, bakteri tersebut tumbuh filamen panjang. Spesies bakteri lainnya terbelah saat terkena kafein. Para peneliti menemukan bahwa dengan menyuntikkan bakteri yang biasanya tidak tahan terhadap kafein dengan bahan dari bakteri yang terdegradasi atau mengkonsumsi kafein, bakteri yang disuntikkan bisa dibuat tahan kafein.

Kafein dan Bakteri Lisan

Kafein dapat menghambat beberapa bakteri di lab, namun percobaan pada "Canadian Journal of Microbiology" Juni 2008 mengindikasikan bahwa hal itu mungkin tidak selalu memiliki efek yang sama pada semua bakteri. Periset mengevaluasi efek beberapa zat, termasuk kafein, pada bakteri mulut yang umum. Dalam percobaan ini, kafein tidak menunjukkan indikasi bahwa ia menghambat bakteri manapun, juga tidak ada bakteri yang menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka dapat mengkonsumsi kafein tersebut.