Amenore Efek Samping
Daftar Isi:
- Memiliki amenore dapat sangat mempengaruhi kemampuan wanita untuk bereproduksi. Kebanyakan wanita dengan amenore mengalami anovulasi, yang merupakan istilah medis yang mengacu pada ketidakmampuan untuk menghasilkan telur yang layak dari ovarium. Ovulasi sangat penting untuk pembentukan dan pelepasan telur matang selama proses reproduksi; Tidak adanya ovulasi mencegah terjadinya pembuahan.
Amenore jarang menimbulkan ancaman langsung terhadap kesehatan Anda, namun terkadang hal itu dapat menandakan kondisi mendasar yang penting yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi Anda. Amenore adalah kondisi dimana tidak adanya periode menstruasi. Ada dua jenis: amenore primer menggambarkan kondisi seorang wanita yang tidak pernah menstruasi, sedangkan amenore sekunder adalah kurang haid selama lebih dari enam bulan pada wanita yang sebelumnya memiliki siklus teratur. Alasan paling umum untuk amenore adalah kehamilan dan menopause, namun penjelasan lainnya meliputi gangguan makan, stres hebat, olahraga berlebihan atau ketidakseimbangan hormon.
InfertilitasMemiliki amenore dapat sangat mempengaruhi kemampuan wanita untuk bereproduksi. Kebanyakan wanita dengan amenore mengalami anovulasi, yang merupakan istilah medis yang mengacu pada ketidakmampuan untuk menghasilkan telur yang layak dari ovarium. Ovulasi sangat penting untuk pembentukan dan pelepasan telur matang selama proses reproduksi; Tidak adanya ovulasi mencegah terjadinya pembuahan.
Amenore berhubungan dengan penurunan produksi estrogen dan peningkatan testosteron. Pada bagian eksterior, oleh karena itu, wanita mungkin telah mengalami kelebihan rambut wajah dan penurunan ukuran payudara. Selain itu, defisiensi estrogen, atau hypoestrogenisme, secara langsung mempengaruhi kepadatan tulang. Estrogen terus menurun seiring keropos tulang dan fraktur stres menjadi lebih umum karena penekanan sistem reproduksi yang berlangsung lama. Wanita pramenopause yang tidak mencari pengobatan untuk kekurangan estrogen lebih mungkin terkena osteoporosis dan kemudian berisiko lebih besar terkena kehilangan tulang postmenopause.
Produksi hormon androgenik yang terlalu banyak, terutama testosteron, menyebabkan ketidakseimbangan ovarium yang dapat menyebabkan kista ovarium - Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah salah satu kondisi tersebut. PCOS mencegah folikel menghasilkan telur matang, dan bila tidak ada produksi telur, folikel berkembang dengan cairan, membentuk kista. PCOS mencegah tubuh memproses kadar insulin secara efisien, dan oleh karena itu, pasien dengan PCOS biasanya mengalami kenaikan berat badan, resistensi insulin dan kandidat berisiko tinggi untuk diabetes mellitus tipe 2.