Cengkeh Bawang Putih untuk Bakteri Vaginosis
Daftar Isi:
- Video of the Day
- Peringatan: Dapatkan Diagnosa yang Tepat
- Sifat Antibakteri Bawang Putih
- Bawang putih dan Vaginosis
- Probiotik
Bakteri vaginosis, infeksi ginekologis yang paling umum, ditandai dengan keputihan yang berbau busuk akibat pertumbuhan berlebih dari bakteri penghasil non peroksida. Infeksi ini biasanya tidak menular secara seksual, namun hubungan seksual yang sering dapat mengubah lingkungan vagina dan membuat wanita lebih rentan terhadap kondisi ini. Kebanyakan wanita memilih pengobatan antibiotik, namun karena kelainan ini memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi, beberapa wanita mencari pengobatan alami. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Video of the Day
Peringatan: Dapatkan Diagnosa yang Tepat
Ada dua alasan untuk mengunjungi dokter sebelum merawat diri Anda karena vaginosis. Yang pertama adalah untuk mengkonfirmasi diagnosis vaginosis dan bukan kondisi lain, seperti penyakit menular seksual, yang bisa mengganggu kesuburan Anda. Yang kedua adalah Anda harus menentukan apakah Anda perlu minum antibiotik. Jika tidak diobati, vaginosis bakteri memiliki konsekuensi serius yang dapat mencakup persalinan prematur, abses dan penyakit radang panggul, yang dapat menyebabkan saluran tuba tersumbat sehingga mengganggu kemampuan Anda untuk hamil.
Sifat Antibakteri Bawang Putih
Pada bulan Februari 1999, kertas yang mengulas khasiat obat dari bawang putih dan dipublikasikan di "Mikroba dan Infeksi" menemukan bahwa bawang putih menunjukkan sifat antimikroba terhadap berbagai macam bakteri, termasuk strain yang resisten terhadap banyak antibiotik. Produk ini juga menunjukkan tindakan antiviral, antijamur dan antiparasit. Penelitian yang lebih baru yang diterbitkan dalam terbitan Januari "Journal of Pharmaceutical Science" edisi Januari 2011 menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih juga efektif melawan bakteri TB yang resistan terhadap obat.
Bawang putih dan Vaginosis
Meskipun penelitian in vitro menunjukkan bahwa bawang putih memiliki sifat antibakteri, sebagian besar penelitian tentang keefektifannya dalam mengobati vaginosis tidak dapat disimpulkan. Menurut sebuah ulasan perawatan medis alternatif pada bulan Mei 2003 yang dipublikasikan di "Obstetri & Ginekologi," bawang putih memang banyak digunakan untuk mengobati vaginosis, namun ada sedikit penelitian berkualitas baik yang menunjukkan keefektifannya. Menurut pendapat penulis, uji coba klinis yang lebih acak dan terkontrol diperlukan sebelum dokter dapat merekomendasikan zat ini untuk kondisi tersebut.
Probiotik
Jika Anda memutuskan untuk tidak menggunakan bawang putih namun masih mencari pengobatan alami, Anda mungkin ingin mencoba probiotik. Penelitian yang diterbitkan dalam terbitan Agustus Journal of Maternal-fetal & Neonatal Medicine menemukan bahwa mengonsumsi 100 gram yogurt probiotik dua kali sehari hampir sama efektifnya dengan antibiotik klindamisin. Dalam penelitian ini, 140 pasien dalam kelompok probiotik dan 141 pasien pada kelompok antibiotik mengalami penyembuhan simtomatik yang lengkap.