Kuku yang berkabut & lemah
Daftar Isi:
- Video of the Day
- Kondisi Kesehatan
- Defisiensi Gizi
- Aseton, yang biasa digunakan pada penghilang cat kuku, memiliki efek pengeringan, yang dapat melemahkan kuku dan menyebabkan kekakuan dan kerepotan. Manikur gel, yang bisa bertahan selama dua minggu tanpa chipping, dapat menyebabkan berbagai masalah kuku, termasuk penipisan, kerapuhan, pengelupasan dan retak, menurut American Academy of Dermatology; Salah satu alasannya adalah bahwa cat dari manikur gel harus dilepas dengan merendam kuku di penghilang aseton paling sedikit selama 10 sampai 15 menit.
- Mengekspos kuku ke beberapa jenis lingkungan tertentu, terutama bila sarung tangan dan pelembab pelindung tidak digunakan, dapat mengurangi kekeringan kuku, kelemahan dan kelemahan. Misalnya, perendaman dalam air yang berkepanjangan atau terus menerus menghasilkan efek pengeringan. Hal yang sama bisa dikatakan karena menggunakan bahan kimia keras, seperti pemutih, amonia dan alkohol, biasa ditemukan dalam produk pembersih. Berada di luar dalam cuaca yang sangat dingin untuk jangka waktu lama juga dapat menyebabkan kekeringan kuku, dan menyebabkan flakiness dan kelemahan.
Kuku yang sehat merupakan perpanjangan tangan dan kaki yang indah. Saat kuku Anda terlihat bagus, Anda yakin memakai cat kuku yang eye-catching, memamerkan cincin dan gelang Anda dan mengenakan sandal modis. Namun, kuku yang lemah dan serpihan rentan terhadap kerepotan dan kerusakan, dan selain menjadi penyakit busuk kosmetik, mungkin merupakan gejala dari masalah serius.
Video of the Day
Kondisi Kesehatan
Kuku serpihan dan lemah mungkin disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, penyakit Raynaud menyebabkan sensitivitas ekstrim jari tangan dan jari kaki sampai suhu dingin dan bisa melemahkan kuku. Hipotiroidisme, suatu kondisi yang terjadi ketika tiroid tidak menghasilkan hormon yang cukup, merupakan penyebab lain. Psoriasis, yang merupakan penyakit kulit radang kronis, dan alopecia areata, suatu kondisi yang juga menyebabkan rambut rontok, juga bisa menyebabkan keriput dan kuku lemah. Sindrom Sjogren, kondisi autoimun, dan tuberkulosis adalah kondisi kesehatan lainnya yang dapat berdampak negatif pada kondisi kuku.
Defisiensi Gizi
Kegagalan mengkonsumsi sejumlah nutrisi yang memadai dapat menyebabkan kuku terkelupas dan lemah. Nutrisi tertentu pada khususnya bisa mempengaruhi kesehatan kuku. Kekurangan zat besi, yang lebih sering terjadi pada wanita dengan periode menstruasi yang berat atau orang yang menggunakan ibuprofen secara berlebihan, merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menghasilkan kuku yang sehat. Karena kuku terbuat dari protein, jumlah nutrisi yang tidak mencukupi juga bisa menyebabkan kuku lemah dan serpihan. Seng digunakan untuk mengatur kemampuan tubuh membuat protein, dan kekurangan nutrisi ini bisa menyebabkan kerapuhan kuku, kelemahan dan kekakuan.
Aseton, yang biasa digunakan pada penghilang cat kuku, memiliki efek pengeringan, yang dapat melemahkan kuku dan menyebabkan kekakuan dan kerepotan. Manikur gel, yang bisa bertahan selama dua minggu tanpa chipping, dapat menyebabkan berbagai masalah kuku, termasuk penipisan, kerapuhan, pengelupasan dan retak, menurut American Academy of Dermatology; Salah satu alasannya adalah bahwa cat dari manikur gel harus dilepas dengan merendam kuku di penghilang aseton paling sedikit selama 10 sampai 15 menit.
Lingkungan yang Keras