Home remedies for reflux in Babies
Daftar Isi:
- Jangan Terlalu Banyak Memberi ASI dan Memberi ASI
- Jaga agar Bayi Tetap tegak
- Makanan Penebal Cair Menebal
- Peringatan dan Perhatian
Meskipun hal itu dapat terjadi pada orang tua, hampir semua bayi muntah. Selama bayi dinyatakan sehat dan bertambah berat badan normal, muntah dikenal secara medis sebagai refluks - tidak menjadi masalah, kecuali untuk cucian ekstra. Biasanya, refluks pada bayi mungkin mengindikasikan suatu kondisi yang disebut gastroesophageal reflux disease, atau GERD. Kondisi ini bisa menjadi tidak nyaman dan mungkin berbahaya bagi si kecil Anda. Apakah Anda sedang menyusui atau memberi susu botol, intervensi di rumah sederhana dapat membantu mengurangi frekuensi refluks dan gejala-gejala yang berantakan dalam banyak kasus. Diskusikan masalah Anda dengan dokter anak Anda sebelum mencoba pengobatan di rumah.
Jangan Terlalu Banyak Memberi ASI dan Memberi ASI
Jika bayi Anda sering muntah, satu kemungkinan adalah terlalu banyak memberi ASI. Overfeeding membentang perut, yang bisa menyebabkan band berotot antara kerongkongan dan perut terbuka dan memungkinkan refluks. Pedoman American Academy of Pediatrics merekomendasikan memberi makan bayi Anda lebih kecil, makanan lebih sering untuk meminimalkan tekanan perut dan mengurangi muntah. Mintalah dokter anak Anda untuk panduan pribadi dalam memodifikasi persalinan.
Tindakan pemberontakan yang dihormati juga bisa bermanfaat. Membungkam bayi Anda secara berkala selama menyusui memungkinkan pelepasan udara tertelan, mengurangi tekanan di perut. Jika Anda memberi susu botol, bersendawa setelah 1 sampai 2 oz. umumnya cukup. Jika menyusui bayi Anda, Anda bisa mencoba bersendawa saat beralih di antara payudara.
Jaga agar Bayi Tetap tegak
Menjaga bayi Anda dalam posisi tegak setelah memberi makan membantu membatasi tekanan perut sampai makanan masuk ke usus, sehingga mengurangi serangan meludah. American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk menjaga agar bayi tetap tegak setidaknya selama 30 menit setelah menyusui. Memegangi bayi di dada dengan kepala bayi di bahu saat Anda duduk atau berdiri akan menahannya dalam posisi tegak namun santai. Meletakkan bayi Anda ke kanan setelah makan tidak disarankan karena posisi ini bisa menyebabkan makanan mengalir kembali dan keluar dari perut. Menempatkan bayi Anda di tempat pembawa bayi, kursi mobil atau bayi setelah makan juga dapat meningkatkan tekanan perut dan memicu refluks.
Makanan Penebal Cair Menebal
Menambahkan zat pengental untuk pemberian cairan bayi Anda adalah rekomendasi umum untuk mengobati refluks. Sereal nasi bisa dicampur dengan susu formula atau ASI. Meskipun merupakan rekomendasi umum, tidak benar-benar jelas apakah pendekatan ini benar-benar membantu mengurangi refluks, dan mungkin tidak sesuai untuk beberapa bayi. Juga, sadarilah bahwa mungkin tidak sehat untuk menambahkan kalori ke makanan bayi Anda dengan menggunakan sereal atau zat pengental lainnya dalam makanan yang disiramnya.Karena kekhawatiran seputar penggunaan zat pengental, jangan coba obatnya kecuali yang direkomendasikan oleh dokter anak Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sementara kebanyakan masalah refluks hanyalah bagian normal dari menjadi bayi, beberapa bayi yang muntah mungkin menderita GERD atau kondisi medis lain yang berpotensi serius. Tanda dan gejala yang harus diwaspadai yang mungkin menunjukkan sesuatu yang lebih serius daripada meludah normal meliputi: - Gagal menambah berat badan seperti yang diharapkan. - Sering menolak atau kurang berminat memberi makan. - Muntah yang kuat atau timbulnya muntah setelah usia 6 bulan. - Abdominal kelembutan atau kembung. - Mengi, batuk atau bising bernafas.
Jika ada gejala ini terjadi, hubungi dokter Anda segera. Carilah perawatan medis darurat jika bayi Anda mengalami kesulitan bernapas atau muntah darah atau bahan berbau busuk. Bicarakan dengan dokter Anda tentang apakah pengobatan di rumah adalah pilihan tepat atau apakah Anda harus mempertimbangkan perawatan lain jika bayi Anda mengalami gejala refluks ringan.
Penasihat medis: Jonathan E. Aviv, M. D., FACS