Efek Jangka Panjang dari Giardiasis

Daftar Isi:

Anonim

Infeksi parasit Giardia mikroskopis, juga dikenal sebagai Giardia duodenalis atau Giardia lamblia, biasanya sembuh dalam dua sampai enam minggu pada mereka sendiri. Namun, infeksi berulang atau infeksi pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu dapat memiliki efek jangka panjang, beberapa di antaranya parah. Infeksi yang disebut Giardiasis terjadi di usus kecil saat seseorang minum atau makan air atau makanan yang terkontaminasi. Giardiasis juga bisa menyebar melalui kontak pribadi dengan orang lain.

Video of the Day

Malnutrisi dan Berat Badan

Banyak orang yang menderita Giardiasis tidak tahu mereka terinfeksi. Menurut American Medical Association, sekitar dua pertiga orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala. Mereka yang mengalami gejala berkembang setelah sekitar tujuh hari. Gejalanya meliputi sakit perut, mual, diare, gas, kram perut dan kotoran busuk berbau busuk yang memiliki kecenderungan mengambang di mangkuk toilet. Infeksi membuat tubuh sulit menyerap nutrisi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan. Infeksi berulang kemungkinan besar terjadi pada orang-orang yang tinggal di negara berkembang atau di daerah pedalaman tanpa perawatan air. Mengulangi penghinaan pada sistem pencernaan seseorang dan malabsorpsi jangka panjang dapat menyebabkan malnutrisi, terutama pada anak-anak.

Stunted Growth

Malnutrisi yang disebabkan oleh Giardiasis pada akhirnya dapat menyebabkan pertumbuhan kerdil pada anak-anak. Ini adalah kondisi dimana pertumbuhan anak diperlambat karena tubuh tidak memiliki nutrisi yang dibutuhkannya. Dalam sebuah artikel di "Jurnal Anak-Anak dan Kemiskinan," penulis Eugene Lewit dan Nancy Kerrebrock menjelaskan bahwa anak-anak yang berada di bawah persentil kelima dari populasi referensi yang tinggi usia didefinisikan sebagai kerdil. Biasanya, sekali penyebab Giardiasis dikeluarkan dan infeksi diobati dengan antibiotik, tingkat pertumbuhan anak harus diraih. Jika sumber Giardia tidak dihilangkan, masalah pertumbuhan akan terus berlanjut dan anak tersebut mungkin tidak akan mendapatkan kembali ketinggian yang hilang. Stunting pertumbuhan juga bisa menunda pubertas, berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan menyebabkan kematian dini.

Intoleransi Laktosa

Menurut Kementerian Kesehatan Selandia Baru, sekitar 40 persen orang dengan Giardiasis terus mengembangkan intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan mencerna laktosa, gula yang ditemukan dalam susu. Gula biasanya dicerna oleh enzim yang ditemukan di usus halus. Bila enzim ini hilang, laktosa terakumulasi di usus dan fermentasi. Hal ini dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan Giardiasis: kram perut, perut kembung dan diare. Untuk beberapa alasan, Giardiasis merusak kemampuan tubuh untuk menghasilkan enzim yang mencerna laktosa.