Apa Penyebab Es Memilih Bekas Jerawat?

Daftar Isi:

Anonim

Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang paling umum. Menurut National Institutes of Health, sekitar 80 persen orang berusia antara 11 dan 30 akan mengalami jerawat di beberapa titik. Bagi banyak orang, jerawat tidak lebih dari komedo ringan (blackhead atau whitehead) yang membersihkan dirinya sendiri tanpa jaringan bekas luka yang mencolok. Sayangnya, bagi orang lain, jerawat bisa menjadi masalah kronis yang menyebabkan jerawat peradangan lebih parah, seperti kista jerawat atau nodul. Jerawat inflamasi menyebabkan kerusakan pada kulit yang lebih besar, yang dapat menyebabkan bekas jerawat serius, termasuk bekas luka yang tertekan yang dikenal sebagai "bekas luka es".

Video of the Day

Comedone

Bekas pakai es dimulai sebagai bentuk jerawat ringan yang disebut komedo, juga dikenal sebagai whitehead atau blackhead. Bentuk komedo saat minyak disekresikan oleh kelenjar sebaceous, yang dikenal sebagai sebum, dikombinasikan dengan sel kulit berlebih di folikel kulit Anda. Kombinasi kedua bahan tersebut membuat steker lembut yang menghalangi folikel.

Peradangan

Setelah komedo terbentuk, bakteri mulai berkembang biak di dalam folikel yang tersumbat. Sistem kekebalan tubuh mengirimkan sel darah putih ke daerah yang terkena dampak untuk melawan infeksi. Saat sel darah putih terbentuk, nanah terbentuk. Saat nanah terbentuk di dalam folikel, kombinasi sebum, bakteri dan sel darah putih bisa masuk ke kulit sekitarnya, sehingga terjadi iritasi dan peradangan kulit lebih lanjut.

Tekanan

Saat peradangan terbentuk di balik lesi jerawat, tekanan bisa terbentuk. Tekanan menyebabkan peradangan bergerak lebih dalam ke dalam kulit, menyebabkan kerusakan saat peradangan menyebar. Hal ini menyebabkan terbentuknya jerawat bentuk serius yang dikenal dengan kista atau nodul. Menurut American Academy of Dermatology, jika tekanannya tidak berkurang, kista atau nodul bisa pecah, menyebabkan kerusakan jaringan kulit lebih banyak lagi.

Kolagen dan Fibrin

Karena peradangan merusak jaringan kulit, produksi dan struktur kolagen di jaringan yang terkena terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya kolagen dan fibrin di daerah yang terkena. Tanpa kolagen dan fibrin ini, jaringan parut yang dihasilkan dari peradangan jerawat meresap ke dalam kulit, menciptakan tampilan tanda "es pick" pada kulit.