Obat batuk terbaik

Daftar Isi:

Anonim

Batuk adalah salah satu gejala penyakit yang paling dikenal. Ini juga bisa menjadi salah satu yang paling menjengkelkan. Sering batuk bisa mengiritasi tenggorokan, membuat rusuk terasa sakit dan bahkan memalukan. Batuk yang berkaitan dengan infeksi saluran pernapasan bagian atas adalah salah satu alasan paling sering untuk kunjungan rawat jalan ke penyedia layanan kesehatan.

Video of the Day

Opiate Antitusives

Opiate antitusives adalah agen narkotika yang bertindak secara terpusat untuk menekan refleks batuk. Mekanisme tindakan yang tepat tidak diketahui. Obat ini memerlukan evaluasi oleh dokter atau perawat-praktisi dan memang memerlukan resep. Hydrocodone adalah opiat semi-sintetis dan dianggap memiliki efek terkuat dalam menghalangi refleks batuk. Seperti semua narkotika, bisa menyebabkan kantuk dan menurunkan pernafasan. Selain itu, penggunaan kronis bisa menyebabkan kecanduan. Hal ini umumnya dikombinasikan dengan obat-obatan seperti acetaminophen dan homatropine untuk mencegah penggunaan berlebihan.

Codeine adalah alkaloid opiat alami, sekitar 10 persen obat diubah menjadi morfin. Ini sangat kurang adiktif dari kebanyakan opium lainnya.

Dextromethorphan adalah obat antitusif non-opiat yang telah tersedia di loket sejak 1958. Tidak ada efek samping dari sedasi atau penekanan pernafasan. Efektivitasnya telah diperdebatkan, dan umumnya tidak dianggap efektif pada anak-anak. Benzonatate adalah obat yang relatif efektif yang hanya tersedia dengan resep. Struktur kimia ini mirip dengan anestesi lokal, dan dianggap mematikan refraksi batuk untuk mencegah batuk sering.

Ekspektoran

Gauifenisen adalah ekspektoran yang diyakini melumasi saluran udara dan mengubah kualitas lendir. Gauifenisen diperkirakan menghasilkan efeknya dengan meningkatkan jumlah air dalam sekresi bronkus, sehingga lebih mudah untuk batuk.