Apa itu Pernapasan Spontan? Napas spontan didefinisikan sebagai pergerakan gas masuk dan keluar dari paru-paru yang dihasilkan sebagai respons terhadap otot pernafasan individu.

Daftar Isi:

Anonim

Pernapasan spontan didefinisikan sebagai pergerakan gas masuk dan keluar dari paru-paru yang dihasilkan sebagai respons terhadap otot pernapasan individu. Singkatnya, pernapasan spontan adalah pernapasan alami. Menurut iVillage. com, saat istirahat, orang dewasa biasa akan rata-rata menghirup 18 napas per menit. Kebanyakan orang tidak sadar akan pola pernapasan mereka kecuali jika ada sesuatu yang mengganggu efisiensi proses ini. Dalam kasus yang ekstrim, ventilasi mekanis digunakan saat pernapasan spontan tidak memadai atau berhenti sepenuhnya.

Masalah Pernapasan

Masalah pernapasan mencakup kondisi yang mengubah pola penunjang kehidupan spontan yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbon dioksida. Seringkali masalah pernafasan adalah hasil dari aktivitas fisik normal seperti kehabisan napas sebentar selama aktivitas fisik yang berat. Bila saluran hidung menjadi sesak karena pilek, hal itu juga bisa mengganggu pernapasan alami Anda. Dalam beberapa kasus, masalah pernapasan adalah tanda penyakit serius (bronkitis, asma, kanker paru-paru) yang memerlukan perawatan medis segera.

Gejala

Bila ada sesuatu yang mengganggu pernapasan spontan, pengaruhnya biasanya cukup jelas. Beberapa gejala umum kesulitan bernafas adalah batuk terus-menerus, mengi dan sesak napas.

Apnea

Saat pernapasan spontan berhenti total dengan alasan apapun, itu disebut apnea. Kondisinya mungkin bersifat sementara seperti saat seseorang sempat mengalami kegagalan bernapas saat tidur (sleep apnea). Saat pernapasan berhenti untuk waktu yang lama, ini disebut apnea berkepanjangan. Kondisi yang mengancam jiwa ini bisa menyebabkan kejang dan ketidaksadaran dan membutuhkan perawatan medis darurat.

Ventilasi Mekanik

Bila pernapasan spontan tidak ada atau tidak dapat diandalkan, alat ventilasi mekanis atau sepenuhnya menggantikan pernapasan alami. Ventilasi mekanis biasanya digunakan pada kasus resusitasi, trauma kepala, cedera sumsum tulang belakang, gagal jantung kongestif dan sejumlah kondisi lain yang mengancam jiwa. Ventilasi mekanis dapat digunakan selama beberapa menit atau beberapa bulan tergantung pada situasi medis. Dalam kasus ekstrim, pasien mungkin memerlukan bantuan ventilasi mekanis selama sisa hidupnya.