Mengapa Tekanan Darah Diastolik Tetap Sama Selama Latihan?
Daftar Isi:
- Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah diastolik, termasuk jumlah darah dalam tubuh Anda (volume darah), volume yang Pompa darah Anda ke arteri Anda dengan setiap denyut (volume stroke) dan seberapa sering jantung Anda memompa darah baru ke arteri (denyut jantung). Untuk memenuhi kebutuhan oksigen otot Anda yang meningkat, semua faktor ini meningkat selama latihan. Untuk menciptakan lebih banyak ruang bagi peningkatan aliran darah saat berolahraga, arteri Anda melebar sehingga tekanan darah diastolik tetap sama.
- Tekanan Darah Rendah dan Latihan
- Peringatan
Tekanan darah diastolik adalah tekanan pada dinding arteri Anda di antara detak jantung. Tekanan diastolik biasanya digambarkan dalam kombinasi dengan tekanan sistolik (tekanan yang diberikan pada dinding arteri Anda selama kontraksi jantung), dan merupakan angka yang lebih rendah dari dua angka dalam pembacaan tekanan darah Anda. Pada individu sehat, tekanan darah diastolik tetap sama selama latihan kardiovaskular.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah diastolik, termasuk jumlah darah dalam tubuh Anda (volume darah), volume yang Pompa darah Anda ke arteri Anda dengan setiap denyut (volume stroke) dan seberapa sering jantung Anda memompa darah baru ke arteri (denyut jantung). Untuk memenuhi kebutuhan oksigen otot Anda yang meningkat, semua faktor ini meningkat selama latihan. Untuk menciptakan lebih banyak ruang bagi peningkatan aliran darah saat berolahraga, arteri Anda melebar sehingga tekanan darah diastolik tetap sama.
Posisi Tubuh
Tekanan darah diastolik Anda tidak persis sama sepanjang hari. Dinding arteri Anda berkembang dan berkontraksi untuk menciptakan tekanan yang akan membantu memberikan darah paling efisien ke bagian tubuh yang berbeda, tidak peduli tingkat aktivitas Anda. Bila Anda tegak (berjalan atau berdiri di tempat), tekanan arteri harus membantu darah mengatasi gravitasi untuk mencapai bagian tubuh di atas jantung Anda. Saat Anda berbaring (berenang atau membaca buku), darah tidak harus mengatasi gravitasi, jadi dinding arteri Anda rileks dan tekanan darah diastolik Anda tetap rendah.Berolahraga dengan Hipertensi
Tekanan darah diastolik tidak semua orang tetap sama selama latihan. Jika Anda memiliki arteri yang tersumbat atau kaku, mereka mungkin tidak dapat meluas cukup untuk memungkinkan peningkatan aliran darah selama latihan, oleh karena itu meningkatkan tekanan diastolik. Arteri yang terblokir dan inelastis dapat disebabkan oleh pola makan, usia, genetika atau gaya hidup yang buruk. Berolahraga tekanan diastolik meningkat lebih dari 20 mmHg di atas nilai istirahat (atau lebih besar dari 115 mmHg) adalah pertanda bahwa tubuh Anda tidak dapat mengatasi tuntutan yang ditempatkan pada sistem kardiovaskular Anda, dan Anda harus segera berhenti berolahraga.Tekanan Darah Rendah dan Latihan
Tekanan darah diastolik bisa turun dengan sangat rendah segera setelah latihan. Jika detak jantung Anda turun sebelum arteri memiliki kesempatan untuk berkontraksi, jantung Anda tidak akan memompa cukup darah untuk mengisi arteri yang melebar. Tanpa cukup darah, tekanan diastolik turun dan oksigen tidak bisa sampai ke otak. Masa dingin pada akhir latihan Anda membawa detak jantung Anda turun perlahan dan memungkinkan arteri Anda berkontraksi, mempertahankan tekanan diastolik.Atlet yang sudah memiliki tekanan darah rendah harus minum cairan selama latihan mereka untuk mencegah penurunan volume darah lebih lanjut (dan karena itu tekanan) dari dehidrasi.
Peringatan
Tanyakan kepada dokter Anda untuk memastikan Anda cukup sehat untuk berolahraga. Pasien dengan hipertensi berat (tekanan sistolik lebih dari 175 mmHg) sebaiknya tidak berolahraga. Individu dengan hipertensi sebaiknya tidak melakukan pengangkatan berat atau berat dan jangan menahan nafas sambil mengangkat beban.