5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Mual dan Rongga Sindrom Usus
Daftar Isi:
Mual dapat menjadi gejala yang melemahkan yang menyertai IBS, atau sindrom iritasi usus besar. Periset telah mencoba untuk menentukan penyebabnya, namun alasan pastinya memang sulit dipahami. Mual bisa menjadi persisten dan sulit bagi dokter Anda untuk mengobati.
Video of the Day
Penelitian menunjukkan bahwa mual mungkin akibat rasa sakit yang terkait dengan IBS. Konstipasi juga bisa menyebabkan mual. Banyak orang melaporkan kelegaan setelah buang air besar.
Sensitivitas makanan atau alergi merupakan pertimbangan bagi siapa saja yang menderita IBS. Anda mungkin belajar bahwa makanan atau minuman tertentu memicu perasaan mual. Overindulgensi alkohol dan penggunaan obat tertentu juga dapat menyebabkan mual yang sedang berlangsung.
Infeksi virus atau bakteri dapat memperpanjang mual, bahkan setelah penyakitnya sembuh. Banyak pasien IBS mengalami masalah berlama-lama setelah gejala lainnya hilang.
Mual bisa menjadi gejala yang melemahkan yang menyertai IBS, atau sindrom iritasi usus besar. Periset telah mencoba untuk menentukan penyebabnya, namun alasan pastinya memang sulit dipahami. Mual bisa menjadi persisten dan sulit bagi dokter Anda untuk mengobati. Penelitian menunjukkan bahwa mual mungkin akibat rasa sakit yang terkait dengan IBS. Konstipasi juga bisa menyebabkan mual. Banyak orang melaporkan kelegaan setelah buang air besar.Sensitivitas makanan atau alergi merupakan pertimbangan bagi siapa saja yang menderita IBS. Anda mungkin belajar bahwa makanan atau minuman tertentu memicu perasaan mual. Overindulgensi alkohol dan penggunaan obat tertentu juga dapat menyebabkan mual yang sedang berlangsung.
Infeksi virus atau bakteri dapat memperpanjang mual, bahkan setelah penyakitnya sembuh. Banyak pasien IBS mengalami masalah berlama-lama setelah gejala lainnya hilang.
Perut kembung dan kembung, yang sering menyertai sindrom iritasi usus besar bisa menyebabkan mual pada siapa saja yang mengalami gejala ini dengan alasan apapun.