Dapatkah Peppers Panas Merusak Sistem Pencernaan Anda?

Daftar Isi:

Anonim

Selain memiliki rasa pedas, paprika panas juga dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh singkat disertai dengan berkeringat. Banyak orang mengeluhkan iritasi lambung dan mulas setelah mengonsumsi paprika panas juga, jadi mungkin Anda bertanya-tanya seperti apa jenis cabai panas yang bisa dilakukan terhadap sistem pencernaan Anda. Mungkin mengejutkan bahwa paprika panas, bukan melukai, sebenarnya dapat berperan membantu melindungi perut.

Video of the Day

Dyspepsia

Peppers panas terkadang berkontribusi pada acid reflux dan ketidaknyamanan perut umum, yang disebut dispepsia. Meski bisa jadi tidak enak, paprika panas sepertinya tidak menimbulkan kerusakan nyata. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam terbitan Desember Journal of American Medical Association edisi Desember 1988, subjek uji mengkonsumsi makanan yang mengandung 30 gram cabai jalpeño. Dengan menggunakan endoskopi, para periset tidak dapat mendeteksi adanya kerusakan pada lapisan perut.

Gastritis

Peradangan pada lapisan perut disebut gastritis. Perut manusia berisi jaringan pembuluh darah kecil yang berperan dalam melindungi perut dan memperbaiki kerusakannya. Tubuh mengatur aktivitas tersebut dengan melebarkan pembuluh darah perut. Ketika asam atau iritan lain merembes melewati lapisan perut, ia merangsang saraf yang melepaskan vasodilator, yang merupakan bahan kimia yang menyebabkan pembuluh darah membesar. Setelah dilebarkan, pembuluh darah mampu menghasilkan volume bikarbonat yang lebih besar untuk menetralkan asam berlebih. Pembuluh yang melebar juga mengeluarkan racun dan memasok senyawa kimia penting lainnya untuk memperbaiki kerusakan. Sebuah laporan yang diterbitkan dalam terbitan "Journal of Physiology - Paris" pada bulan Mei 1997 menemukan bahwa capsaicin, bahan aktif dalam paprika panas, juga melebarkan pembuluh darah perut, membantu melindungi dan memperbaiki lapisan perut.

Ulkus

Sama seperti paprika panas dapat membantu melindungi dan memperbaiki penyakit gastritis, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi 2006 "Current Pharmaceutical Design" melaporkan bahwa capsaicin tampaknya memberikan manfaat yang sama untuk bisul. Dengan merangsang pelepasan vasodilator, paprika panas dapat membantu proses perbaikan. Penyebab utama tukak lambung adalah bakteri yang disebut Helicobacter pylori, yang dapat berpindah dari orang ke orang atau terjangkit dari air atau makanan yang terkontaminasi. Tidak seperti kebanyakan bakteri, H. pylori bisa berkembang dalam asam lambung. Meskipun paprika panas mungkin dapat membantu memperbaiki borok, Pusat Medis Langone menyatakan bahwa capsaicin tidak dapat membunuh H. pylori seperti yang diklaim beberapa orang.

Efek Merugikan

Suplemen makanan bukan pengganti perawatan medis yang tepat. Selain ketidaknyamanan yang dapat disebabkan oleh paprika panas, University of Maryland Medical Center melaporkan bahwa mengkonsumsi jumlah berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati atau ginjal.Capsaicin memiliki sifat pengencer darah, jadi jangan menggunakannya bersamaan dengan ramuan, suplemen atau obat lain yang menipiskan darah. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda hamil atau minum obat apapun, terutama penghambat ACE atau teofilin.