Efek Bahasa yang Berkaitan dengan Perkembangan Kognitif

Daftar Isi:

Anonim

Anak-anak mendengar dan belajar dari suara ujaran bahkan saat mereka masih dalam kandungan. Belajar bahasa mempercepat saat bayi lahir. Naluri bahasa anak mengilhami mereka untuk mempelajari sintaks bahasa ibu mereka dan sebuah kosa kata sekitar 5.000 kata selama 5 tahun pertama kehidupan mereka. Pembelajaran bahasa ini mempengaruhi perkembangan kognitif dalam banyak hal. Beberapa efek khusus untuk bahasa, sedangkan yang lainnya lebih umum.

Video of the Day

Belajar Bahasa Mempromosikan Pembelajaran Konsep

Saat anak belajar kata-kata, mereka sebenarnya adalah konsep pembelajaran. Misalnya, ketika anak pertama mulai menggunakan kata "anjing", mungkin sambil menunjuk anjing keluarga, itu tidak berarti dia benar-benar menguasai artinya. Anak-anak biasanya terlalu banyak menggunakan kata baru, memanggil banyak hal anjing yang sebenarnya bukan anjing-kuda, kucing, bahkan mungkin jenggot ayah. Anak-anak juga menguraikan makna beberapa kata baru, menafsirkannya sebagai nama yang tepat daripada label kategori. Sewaktu anak membangun kosa kata mereka, mereka belajar tidak hanya istilah yang dapat mereka gunakan untuk merujuk pada hal-hal tetapi juga mempelajari struktur konseptual dasar yang kita gunakan untuk alasan tentang dunia di sekitar kita.

Penalaran dan Bahasa Spasial

Jika anak berusia 2 tahun melihat seseorang menyembunyikan mainan di suatu tempat di sebuah ruangan, mereka merasa baik untuk menemukannya lagi nanti, bahkan setelah eksperimen menghilangkannya dengan meliput mata dan berputar mereka selama beberapa detik. Jika tata letak ruangan simetris, bagaimanapun, anak-anak mengalami kesulitan besar menggunakan tengara visual untuk melakukan reorientasi sendiri. Menurut Linda Hermer dan Elizabeth Spelke, anak-anak mulai berhasil dalam tugas ini begitu mereka belajar menggunakan frasa spasial yang relevan seperti "di sebelah kiri. "Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan anak-anak untuk menyelesaikan beberapa jenis tugas kognitif bergantung pada kemampuan mereka untuk menggunakan bahasa.

Ketahanan dalam Konteks Kemiskinan

Anak-anak yang terangkat dalam kemiskinan tampil lebih buruk daripada rata-rata anak-anak dalam tes fungsi kognitif. Hasil ini berdasarkan rata-rata. Dalam setiap sampel anak-anak yang terangkat dalam kemiskinan, selalu ada beberapa yang tampil sebaik atau bahkan lebih baik daripada anak-anak non-kemiskinan. Menurut sebuah studi oleh Martha Farah, anak-anak berkinerja tinggi ini cenderung memiliki orang tua yang banyak berbicara dengan mereka. Salah satu dampak terbesar dari kemiskinan sebenarnya adalah bahwa orang tua dan pengasuh yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan tidak memiliki waktu dan tenaga yang tersedia untuk dibelanjakan dalam mempromosikan perkembangan bahasa anak mereka.

Membaca untuk Anak

Menurut Lynn Fielding, banyak penelitian menemukan bahwa membaca pada anak-anak selama sekitar 20 menit per hari menghasilkan kinerja skolastik yang lebih baik.Orang tua yang membaca cerita mungkin berbeda dari orang tua yang tidak membaca cerita. Misalnya, mungkin orang tua membaca cerita menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka pada umumnya. Meskipun demikian, hubungan antara membaca harian dan kinerja skolastik menunjukkan bahwa penggunaan bahasa tulisan dan lisan yang terlibat dalam membaca cerita mendorong perkembangan kognitif.

Manfaat Belajar Bahasa Isyarat Bayi

Anak-anak muda sangat pandai belajar bahasa isyarat. Memang, bayi sering belajar menggunakan bahasa isyarat lebih awal daripada mereka bisa menguasai tugas menantang menggunakan bahasa lisan. Menurut Susan Goldin-Meadow, pembelajaran bahasa isyarat awal menghasilkan kinerja yang lebih baik pada berbagai tugas kognitif, terutama yang mengandalkan penalaran spasial.