Faktor-faktor yang menyebabkan Alkoholisme
Daftar Isi:
Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme (NIAAA) melaporkan bahwa alkoholisme adalah penyakit yang mencakup empat gejala: keinginan, kehilangan kontrol, ketergantungan fisik, dan toleransi tinggi terhadap efek alkohol. Alkoholisme adalah penyakit kronis, artinya pengaruhnya yang tahan lama dan tidak bisa disembuhkan seperti penyakit lainnya. Meskipun tidak ada penyebab langsung dan pasti, penelitian terbaru telah mengidentifikasi faktor-faktor tertentu yang berkontribusi terhadap alkoholisme.
Video of the Day
Faktor Genetika
NIAAA melaporkan bahwa gen tertentu dapat berperan dalam menyebabkan seseorang menjadi pecandu alkohol. Gen diturunkan dari orang tua ke anak. Sama halnya dengan penyakit lain yang memiliki komponen genetik, alkoholisme juga nampaknya mengikuti pola ini. Jika seorang ayah, paman atau nenek, misalnya, adalah seorang pecandu alkohol, ada kemungkinan lebih besar bahwa orang itu sendiri akan menjadi pecandu alkohol. Namun, tidak ada bukti bahwa memiliki satu jenis gen menyebabkan alkoholisme. Selanjutnya, jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan alkoholisme, itu tidak berarti orang itu pasti akan menjadi pecandu alkohol. NIAAA melaporkan bahwa meskipun memiliki anggota keluarga dengan alkoholisme meningkatkan risiko seseorang menjadi seorang pecandu alkohol, "risiko bukanlah takdir."
Menurut Mayo Clinic, faktor psikologis tertentu dapat menyebabkan perkembangan alkoholisme. Faktor-faktor ini meliputi: tingkat stres dan / atau kecemasan yang tinggi, rasa sakit emosional, rendahnya harga diri dan depresi. Minum dalam keadaan seperti ini sering disebut "pengobatan sendiri," karena orang tersebut menyalahgunakan alkohol untuk "mengobati" satu atau lebih masalah emosional dan / atau psikologis. Memiliki masalah psikologis ini membuat seseorang lebih cenderung menjadi pecandu alkohol, namun tidak berarti orang itu pasti akan menjadi pecandu alkohol.