Bakteri Perut pada Anak

Daftar Isi:

Anonim

Anak-anak dapat menjadi sakit akibat virus, parasit dan bakteri. Penyakit bakteri menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan, dan anak-anak kehilangan sekolah dan aktivitas lainnya. Bakteri tumbuh dalam makanan dan permukaan. Lain kali anak Anda mengeluh sakit perut, perhatikan gejalanya dan berkonsultasilah dengan profesional medis.

Video of the Day

Penyebab Bakteri Perut pada Anak

Escherichia coli

Sekitar 73.000 kasus Escherichia coli, atau E. coli, infeksi bakteri terjadi setiap tahun di Amerika Serikat. Anak-anak dapat terpapar E. coli di lingkungan penitipan anak atau sekolah, di mana permukaan keras tidak disterilkan dengan benar, tangan tidak dicuci bersih atau produk daging atau telur disajikan dengan matang.

Lima puluh ribu kasus salmonella terjadi setiap tahun di Amerika Serikat, dan sekitar sepertiga dari mereka mempengaruhi anak-anak di bawah usia 5. Tingkat keparahan diare dapat menyebabkan dehidrasi ekstrim, dan Bakteri bisa berpindah ke aliran darah dan menyebar dengan cepat ke organ lain di dalam tubuh. Dokter mungkin menganalisa sampel tinja untuk memastikan diagnosis, karena gejala seperti demam, diare, mual, muntah dan sakit kepala dapat dikaitkan dengan kondisi lain.

Shigella

Bakteri shigella lebih cenderung dikontrak pada musim panas dan terutama mempengaruhi anak-anak usia 2 sampai 4. Gejalanya meliputi kram perut, demam tinggi dan, pada kasus yang ekstrim, kejang. Dokter biasanya meresepkan antibiotik untuk infeksi yang menetap. Sering mencuci tangan adalah cara terbaik untuk mencegah shigellosis.

Yersiniosis

Dibandingkan dengan E. coli dan salmonella, yersiniosis adalah jenis infeksi bakteri yang relatif jarang, yang menyebabkan satu infeksi per 100.000 orang per tahun di Amerika Serikat. Biasanya, anak-anak mengontraknya dengan meminum air yang terkontaminasi atau makanan matang. Diare, sakit perut dan demam bisa berlangsung hingga tiga minggu, jadi dehidrasi menjadi perhatian utama anak muda.