Apa Bahaya Meninggalkan Tonsillitis yang Tidak diobati?

Daftar Isi:

Anonim

Tonsilitis adalah suatu kondisi dimana Amandel, rumpun jaringan berdaging yang terletak di setiap sisi di belakang tenggorokan, menjadi terinfeksi oleh virus atau bakteri. Viral tonsillitis sering mereda tanpa pengobatan spesifik; Namun, tonsilitis bakteri mungkin memerlukan pemberian antibiotik agar infeksi hilang. Waktu tidak diobati, tonsilitis bisa berakibat pada berbagai komplikasi.

Video of the Day

Sleep Apnea

Tonsilitis menyebabkan amandel menjadi bengkak. Bila tidak diobati, pembengkakan ini bisa menyebabkan penyumbatan saluran napas dan mengganggu pernapasan normal. Hal ini dapat menyebabkan sleep apnea, suatu kondisi dimana pernapasan sebentar-sebentar berhenti atau menjadi sangat dangkal saat tidur. Pasien yang menderita sleep apnea bisa mengalami 5 sampai 30 menit dalam pernapasan mereka selama satu malam tidur, menurut National Heart Lung and Blood Institute. Sleep apnea mengganggu tidur, mengakibatkan kantuk di siang hari.

Abses

Bila amandel terinfeksi, mereka menghasilkan nanah, yang merupakan cairan kental yang terdiri dari sel darah putih, puing sel dan sel-sel mati. Nanah bisa menjadi terjebak dalam ruang antara jaringan lunak amandel dan mengakibatkan abses. Darah di abses bisa bocor ke aliran darah, menyebabkan komplikasi lebih lanjut.

Abses mungkin memerlukan aspirasi atau drainase. Karena beberapa ruang sulit dijangkau secara fisik, pengeringan abses bisa jadi sulit.

Glomerulonefritis Akut

Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri streptokokus dapat menyebabkan radang ginjal, suatu kondisi yang dikenal sebagai glomerulonefritis akut (AGN). Glomeruli adalah layar penyaringan kecil di ginjal yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan produk limbah dari darah. Bila bakteri yang menginfeksi amandel masuk ke dalam aliran darah, bakteri bisa menemukan jalan ke glomeruli. Sistem kekebalan tubuh merespons dengan memicu peradangan, yang dapat menyebabkan jaringan parut terbentuk. Jaringan parut mengganggu kemampuan glomeruli untuk secara efektif menyaring darah, menghasilkan AGN. Demam reumatik Demam reumatik dapat terjadi terutama pada anak-anak, setelah terinfeksi oleh bakteri Streptococcus strain A. Demam reumatik adalah hasil dari respon sistem imun yang tertunda terhadap bakteri. Hal itu menyebabkan radang sendi, ruam, demam, penurunan berat badan, kelelahan dan sakit perut.

Pengobatan demam rematik melibatkan pemberian antibiotik untuk melawan bakteri, obat anti-inflamasi untuk mengurangi radang sendi, dan istirahat di tempat tidur. Kasus berat mungkin memerlukan rawat inap. Karena demam rematik bisa menyebabkan radang di katup jantung, diagnosis dan pengobatan sangat penting.