Berapakah Resiko Jangka Panjang untuk Tidak Makan Sehat?

Daftar Isi:

Anonim

Diet sehat dikaitkan dengan manfaat yang tak terhitung jumlahnya, termasuk sistem kekebalan tubuh yang lebih baik, mengurangi risiko penyakit dan penyakit serta meningkatkan umur panjang. Bila tahun-tahun makan yang tidak sehat terakumulasi, faktor-faktor ini mungkin akan menderita. Diet yang tidak sehat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kondisi serius seperti osteoporosis, tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular. Untuk mencegah penyakit semacam itu, pertimbangkan diet seimbang dan kaya gizi jauh sebelum gejala ditetapkan untuk hasil terbaik.

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, terjadi saat arteri Anda menjadi sesak dengan plak, yang terakumulasi dari waktu ke waktu. Kebanyakan plak arteri berasal dari makanan dan umumnya berasal dari lemak jenuh, lemak trans dan asupan kolesterol diet selain makan berlebihan pada umumnya. Para ahli di Purdue menyarankan bahwa hingga 50 persen orang dewasa di Amerika berisiko terkena hipertensi, meningkatkan peluang stroke, gagal ginjal, serangan jantung dan gagal jantung.

Menurut Mayo Clinic, kelebihan berat badan atau obesitas, mengkonsumsi terlalu banyak sodium atau terlalu sedikit potassium atau vitamin D, dan konsumsi alkohol yang berlebihan merupakan faktor risiko hipertensi yang signifikan. Untuk mencegah atau membantu mengurangi tekanan darah tinggi, konsumsi beragam makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan sumber protein tanpa lemak, dan mengurangi gula tambahan, lemak jenuh dan makanan yang digoreng. Aktivitas fisik secara teratur juga merupakan sarana untuk mencegah hipertensi. Penyakit kardiovaskular

Kondisi dan penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung, arteriosklerosis, gagal jantung kongestif, serangan jantung dan stroke, adalah penyakit serius yang berpotensi mengancam jiwa yang mungkin terjadi akibat bertahun-tahun makan tidak sehat.Menurut American Heart Association (AHA), diet sehat adalah salah satu alat paling efektif yang Anda miliki untuk melawan penyakit jantung. Makanan seperti lemak jenuh (ditemukan pada daging berlemak, keju, mentega dan telur) dan lemak trans (ditemukan dalam memperpendek, margarin, makanan yang digoreng dan makanan ringan olahan) meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Makanan kaya gizi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan sumber protein tanpa lemak lainnya, dapat mengurangi risiko penyakit tersebut. Sebagai tambahan, AHA merekomendasikan setidaknya dua porsi ikan berlemak, seperti salmon, tuna, atau mackerel, per minggu, karena mereka menyediakan tubuh dengan asam lemak omega-3, lemak sehat jantung yang dibutuhkan tubuh.

Untuk menjaga kesehatan jangka panjang dan mencegah penyakit terkait diet, ikuti diet seimbang, kaya akan berbagai makanan bergizi. Untuk hasil terbaik, carilah bimbingan dan pengawasan dari profesional medis atau diet yang berkualifikasi.