Cara Mengurangi Pembengkakan di Jenazah Setelah Terjadi Gigitan Ternak

Daftar Isi:

Anonim

Gigitan hewan adalah kejadian biasa, terutama di kalangan anak-anak. Menurut American Society for Surgery of the Hand, anjing menyebabkan sebagian besar gigitan hewan di Amerika Serikat. Hewan lain yang menggigit manusia termasuk kucing, tikus dan hewan ternak. Risiko kesehatan terbesar setelah gigitan hewan adalah kemungkinan infeksi. Gigitan kucing memiliki potensi infeksi terbesar karena gigi tajam mereka masuk ke dalam jaringan. Salah satu tanda pertama gigitan hewan yang terinfeksi adalah bengkak di lokasi, seperti jari. Beberapa strategi dapat mengurangi pembengkakan gigitan hewan yang terinfeksi ke jari dan mengurangi potensi komplikasi.

Video of the Day

Kenali Gejala Infeksi

Langkah 1

Mulut hewan dipenuhi dengan beragam kuman. Saat diperkenalkan ke tubuh melalui gigitan, bakteri ini bisa menyemai jaringan dan mulai tumbuh, mengakibatkan infeksi. Tangan dan jari memiliki risiko infeksi yang tinggi setelah gigitan binatang. Hal ini disebabkan anatomi yang rumit dan suplai darah yang relatif buruk ke beberapa struktur jaringan dalam. Kedalaman luka menentukan jenis infeksi. Gigitan atau goresan permukaan dapat menyebabkan selulitis, infeksi pada lapisan kulit superfisial. Gigitan yang lebih dalam bisa menulari tendon atau tulang jari. Tanda-tanda infeksi meliputi pembengkakan, kemerahan dan nanah di tempat gigitan; garis-garis merah membentang dari luka; penurunan mobilitas dan nyeri jari; dan kehilangan sirkulasi akibat pembengkakan, yang bisa membuat jari tampak pucat atau biru. Demam, berkeringat di malam hari, menggigil dan kehilangan sensasi ke jari menunjukkan adanya infeksi serius.

Langkah 2

Memulai pengobatan lebih awal untuk meminimalkan pembengkakan. Langkah terpenting dalam mencegah pembengkakan dan infeksi jari setelah gigitan hewan adalah pembersihan menyeluruh luka. Menurut LSU School of Veterinary Medicine, bersihkan luka dengan jumlah berlebihan air hangat dan sabun selama sekitar lima menit segera setelah gigitan mengeluarkan kotoran dan air liur yang mengandung bakteri. Jika luka berdarah, tekanan langsung dengan kain bersih atau kasa dan ketinggian jari bisa membantu mengendalikan pembengkakan. Dengan lembut menggosok luka akan membantu menurunkan kemungkinan pembengkakan akibat infeksi. Risiko pembengkakan juga dapat dikurangi dengan penerapan larutan antiseptik atau salep antibiotik setelah dicuci. Obat anti-inflamasi, seperti ibuprofen, membantu mengendalikan pembengkakan infeksi ringan, dan mengobati rasa sakit dan demam. Cegah reinfeksi luka dengan menutupinya dengan dressing steril atau perban.

Langkah 3

Hindari komplikasi pembengkakan. Untuk meminimalkan pembengkakan dan menghindari komplikasi gigitan, dokter mungkin perlu memesan tes untuk menilai kerusakan jaringan. Sinar-X bisa menentukan apakah ada trauma tulang akibat gigitannya. Penelitian lain seperti magnetic resonance imaging, atau MRI, dapat mengidentifikasi kerusakan pada tendon dan membantu dokter Anda mendiagnosis osteomielitis, atau infeksi tulang. Pembengkakan yang signifikan mungkin memerlukan intervensi bedah untuk mengurangi tekanan di dalam jari dan membersihkan infeksi dengan benar dari jaringan yang lebih dalam. Menurut American Society for Surgery of the Hand, eksplorasi bedah juga membantu mengangkat jaringan mati, merusak kulit dan bekuan darah yang bisa mengganggu proses penyembuhan. Antibiotik mungkin diperlukan untuk mengurangi pembengkakan dan mengendalikan infeksi. Suatu antibiotik intravena yang berkepanjangan kadang-kadang diresepkan untuk mengobati infeksi jaringan dalam seperti osteomielitis yang dapat menyebabkan pembengkakan yang signifikan. Kerusakan pada tendon biasanya memerlukan pembedahan oleh spesialis tangan.

Tip

  • Jika Anda mempertahankan gigitan binatang, mintalah saran dari dokter Anda untuk mengurangi risiko komplikasi serius yang dapat timbul akibat infeksi.