Anak-anak dan kompulsif Berbohong

Daftar Isi:

Anonim

Seperti orang dewasa, anak-anak sering berbohong karena berbagai alasan atau tanpa alasan sama sekali. Bermasalah, kebiasaan berbaring - di mana anak berbaring dengan refleks - dikenal sebagai dusta patologis atau kompulsif berbohong. Jika perilaku ini berlanjut sampai dewasa, hal itu dapat menyebabkan masalah yang signifikan bagi kehidupan pribadi dan sosial anak Anda. Kebohongan kompulsif mungkin menunjukkan gangguan yang mendasarinya atau mungkin kebiasaan yang dipelajari. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan saran medis spesifik tentang perkembangan dan perilaku anak Anda.

Video of the Day

Takut akan hukuman

Orang-orang dari segala umur sering berbohong karena takut dihukum, menurut perawat kesehatan mental dan mental bersertifikat Derek Wood. Anak-anak mungkin berbohong untuk menutupi insiden pelanggaran tertentu, dengan harapan menghindari hukuman atas kejadian ini; Contoh kasus berbohong semacam itu bukanlah kebohongan kompulsif. Namun, jika seorang anak tinggal di lingkungan di mana dia merasa ada ancaman hukuman yang konstan - misalnya, jika orang tua atau pengasuh secara fisik kasar atau cepat kehilangan kesabaran - dia mungkin berbohong dengan kompulsif untuk menghindari hukuman yang berat.

Alasan Membohong Kompulsif

Ada banyak alasan untuk kompulsif berbohong karena ada pembohong kompulsif. Namun, tren umum tertentu umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang terbengkalai. Anak Anda mungkin mengembangkan kebiasaan bohong sebagai bentuk mencari perhatian; Hal ini sering dimulai dengan kebesaran dan kebohongan putih, yang bisa menjadi bagian dari kepribadian anak. Harga diri yang rendah juga dapat berkontribusi pada kebiasaan berbohong, karena seorang anak dapat membuat cerita untuk membuatnya merasa lebih menarik, dihargai atau layak.

Diagnosis Psikiatri

Bohong kompulsif dikaitkan dengan diagnosa psikiatri tertentu. Pada anak-anak, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) sering dikaitkan dengan impulsif dan seringkali ini termasuk kompulsif berbohong. Kebiasaan berbohong juga sering dikaitkan dengan gangguan bipolar, gangguan kepribadian antisosial dan kelainan perilaku. Dua kondisi terakhir biasanya terwujud untuk pertama kalinya selama masa remaja. Dalam setiap contoh, kebohongan kompulsif bisa menjadi lingkaran setan di mana anak Anda berada lebih jauh dalam menanggapi tertangkap dalam kebohongan tertentu.

Realitas dan Imajinasi

Anak-anak di bawah usia lima atau enam tahun mungkin memiliki pemahaman yang tidak konsisten mengenai perbedaan antara realitas dan fantasi atau imajinasi. Pada anak kecil, yang tampak seperti kompulsif berbohong sebenarnya bisa menjadi imajinasi yang hidup. Balita, misalnya, mungkin tidak mengerti perbedaan antara skenario fantasi yang mereka bayangkan dan realita. Orangtua juga bisa salah menafsirkan perkembangan kekurangan memori anak prasekolah sebagai berbohong. Misalnya, jika seorang anak mengatakan bahwa dia tidak melakukan sesuatu yang dikatakan gurunya, anak itu mungkin tidak ingat untuk melakukannya.