7 Fungsi Hati

Daftar Isi:

Anonim

Hati adalah organ berbentuk empat lobus berbentuk segitiga dengan berat sedikit lebih dari 3 kilogram. Ini adalah kelenjar terbesar di tubuh manusia, menurut Procto-med. com. Hati adalah bagian dari sistem gastrointestinal dan terletak di perut bagian atas di sebelah kanan perut. Hati melakukan banyak fungsi yang diperlukan untuk bertahan hidup, termasuk proses metabolisme, pencernaan dan pembersihan darah.

Sel-sel hati mengandung ribuan enzim untuk digunakan dalam reaksi kimia metabolisme, menurut University of Nottingham. Orang mengonsumsi berbagai racun dari makanan, obat-obatan dan air setiap hari. Hati yang sehat mampu mentransformasikan zat yang berpotensi berbahaya, seperti obat-obatan terlarang dan alkohol, menjadi produk yang tidak berbahaya untuk dihilangkan dalam cairan empedu atau urin, menurut Procto-med. com.

Produksi Kolesterol

Setiap hari, hati menghasilkan sekitar 1, 000 miligram kolesterol, yang digunakan untuk produksi hormon, vitamin D dan empedu, laporan Harvard Health Publications. Protein Sintesis

Hati membuat protein tertentu yang diperlukan untuk pembekuan darah dan untuk mengangkut nutrisi seperti zat besi, menurut Brown University. Banyak protein darah juga dibutuhkan untuk keseimbangan air dalam tubuh. Selain itu, hati memproduksi protein yang terlibat dalam berfungsinya sistem kekebalan tubuh.

Bile Production

Hati menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu pencernaan lemak dan membantu menghilangkan racun dari tubuh, menurut University of Nottingham.

Penyimpanan

Banyak nutrisi disimpan di hati, termasuk lemak tertentu, Vitamin B12, zat besi, tembaga dan vitamin A, D dan K yang larut dalam lemak, menurut Brown University. Hati juga menyimpan glikogen, bentuk penyimpanan glukosa.

Peraturan Gula Darah

Tubuh harus menjaga glukosa darah dalam kisaran tertentu. Ketika glukosa darah turun terlalu jauh, hati dapat mengubah glikogen tersimpan menjadi glukosa, atau dapat membuat glukosa dari asam amino untuk meningkatkan glukosa darah ke tingkat normal, menurut University of Nottingham.