Kafein & Benjolan Payudara
Daftar Isi:
Banyak wanita terkena kista payudara jinak atau tidak kanker. Ada banyak faktor yang dapat berkontribusi pada masalah ini, termasuk usia, hormon dan faktor diet tertentu, seperti penggunaan kafein. Wanita harus waspada terhadap gejala benjolan payudara jinak dan tahu bagaimana membedakannya dari benjolan yang perlu dievaluasi lebih hati-hati oleh dokter.
Video of the Day
Identifikasi
Meskipun kafein tidak secara langsung menyebabkan benjolan payudara jinak, sejumlah besar zat ini dapat menyebabkan kadar hormon berfluktuasi, yang bisa menjadi penyebab kista dan rasa sakit payudara. Meskipun kista fibroid jinak yang terkait dengan penggunaan kafein bersifat non-kanker, mereka bisa sangat tidak nyaman, dan juga menyebabkan kekhawatiran bagi wanita yang menderita penyakit tersebut.
Signifikansi
Sekitar 30 persen wanita di Amerika menderita penyakit payudara fibrokistik, seperti dilansir Healthy. bersih. Ciri-ciri kondisi jinak ini adalah benjolan bulat dengan tepi yang terdefinisi dengan baik yang bergerak bebas di dalam payudara. Benjolan ini sering terasa lembut saat disentuh. Gejalanya seringkali lebih buruk sebelum menstruasi dan mudah setelah periode wanita dimulai. Hal ini terutama terjadi pada wanita berusia 30-an dan 40an.
Pertimbangan
Selain mengurangi kafein dari kopi, teh, minuman ringan dan coklat, tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mencegah kista payudara adalah dengan mengkonsumsi makanan berserat tinggi dan mengkonsumsi lebih banyak makanan laut Vitamin dan mineral tertentu juga bisa membantu, seperti Vitamin A, Vitamin E dan yodium.
Pencegahan / Solusi
Studi tentang hubungan antara benjolan payudara jinak dan kafein telah menunjukkan hasil yang beragam. Namun, Medline Plus menyarankan agar menghindari penggunaan kafein yang berlebihan dan menurunkan asupan lemak untuk menghindari perubahan fibrokistik di dalam payudara.
Peringatan
Bila ragu tentang benjolan payudara, selalu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Meski 80-85 persen dari semua benjolan payudara pada wanita, terutama yang berusia di bawah 40 tahun, ternyata tidak berbahaya, lebih baik menggunakan hati-hati. Kebanyakan wanita harus memiliki mammogram secara teratur setelah usia 40 tahun. Pada umumnya mammogram akan direkomendasikan setiap tahun atau dua tahun. Mereka yang memiliki riwayat keluarga terkena kanker payudara atau yang bersangkutan harus meminta rekomendasi spesifik dari dokter mereka. Wanita juga harus melakukan pemeriksaan diri bulanan untuk menilai setiap perubahan pada payudara. Gejala tertentu harus selalu meminta kunjungan ke dokter sesegera mungkin, seperti penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, benjolan ketiak, pelepasan puting susu dan pembengkakan lengan. Perubahan pada puting susu dan benjolan tanpa rasa sakit yang memiliki batas tidak teratur juga harus diperiksa lebih jauh.