Apa Perlakuan untuk Perilaku Agresif?

Daftar Isi:

Anonim

Society for Neuroscience menyatakan bahwa agresi adalah "kompleks perilaku sosial "dan dapat dibagi menjadi tiga kategori: agresi predator, agresi sosial dan agresi defensif. Seseorang dengan predator atau agresi sosial mencari target, sementara agresi defensif merupakan respons. Perilaku agresif mungkin menjadi bagian dari kondisi lain, seperti gangguan mood atau kecemasan, dan perlu diobati untuk mencegah ledakan kekerasan.

National Fragile X Foundation menyatakan bahwa pasien dengan perilaku agresif memiliki kontrol impuls yang buruk. Terapi perilaku bekerja dengan menemukan penyebab perilaku agresif dan kemudian mengajarkan kepada pasien bagaimana mengendalikan impuls yang mengarah pada perilaku ini. Jenis terapi ini juga membantu pasien mengidentifikasi pemicu agresi sehingga dia bisa menghindarinya. Terapis dapat menggunakan permainan peran untuk mengajarkan pasien konsekuensi dari tingkah lakunya, terutama jika pasien itu masih anak-anak.

Obat

Obat dapat mengurangi tingkat keparahan impuls, yang dapat menghentikan perilaku agresif. Obat-obatan untuk sasaran agresi neurotransmiter, seperti asam gamma-aminobutyric, dopamin dan serotonin. Society of Neuroscience mencatat bahwa risperidone, obat yang digunakan untuk mengobati skizofrenia, telah digunakan untuk mengobati perilaku agresif pada gangguan perilaku remaja. Seorang pasien dengan gangguan perilaku remaja mengarahkan agresi pada orang dan hewan dengan pelecehan dan benda mati melalui vandalisme. Bila diberi risperidone, pasien dengan gangguan perilaku remaja menunjukkan perilaku membaik setelah tujuh minggu.

Intervensi Lainnya

National Fragile X Foundation menambahkan bahwa mengubah lingkungan pasien dapat membantu mengelola perilaku agresif. Misalnya, jika pasien di sekolah, dia bisa mendapatkan keuntungan dari memiliki tempat duduk di bagian belakang ruangan yang dekat dengan pintu; Oleh karena itu, jika dia memiliki ledakan, dia bisa permisi sendiri. Pengaturan kelas terstruktur yang memungkinkan pasien untuk beristirahat dan waktu pemrosesan tambahan dapat membantunya mengatasi gejalanya. Aktivitas fisik bisa menjadi jalan keluar bagi pasien. Membatasi suara, menghindari daerah ramai dan terpapar cahaya alami juga bisa menurunkan perilaku agresif.