Apakah susu membantu pencernaan?

Daftar Isi:

Anonim

Susu menawarkan sejumlah manfaat kesehatan. Ini kaya akan protein, baik untuk tulang Anda dan dapat membantu menjaga tekanan darah Anda tetap terkendali. Sementara beberapa produk susu mungkin bermanfaat untuk pencernaan, susu itu sendiri tidak menawarkan manfaat pencernaan yang signifikan, dan bahkan bisa menyebabkan masalah pencernaan bagi sebagian orang.

Video Hari

Susu dan Pencernaan

Go Low-Fat atau Nonfat

Susu utuh mungkin lebih sulit dicerna daripada lemak rendah atau skim, sesuai dengan Pilihan NHS. Selain mengurangi masalah perut, minum susu rendah lemak atau tanpa lemak juga lebih baik untuk kesehatan Anda. Ini lebih rendah kalori daripada susu utuh, yang dapat membantu memudahkan Anda bertahan dalam batas kalori untuk pengendalian berat badan. Melewatkan seluruh susu juga membantu menurunkan asupan lemak jenuh, yang baik untuk kesehatan jantung.

Intoleransi Laktosa

Beberapa orang mengalami kesulitan mencerna susu karena intoleransi laktosa, yang terjadi saat usus kecil tidak dapat membuat cukup enzim laktase untuk mencerna laktosa. Intoleransi laktosa tidak berbahaya, namun umum terjadi, yang mempengaruhi hampir 30 juta orang dewasa, menurut MedlinePlus. Gejala intoleransi laktosa meliputi sakit perut, diare, gas atau mual. Membatasi atau menghindari susu membantu mencegah ketidaknyamanan. Sebagai gantinya, Anda bisa meminum alternatif susu seperti susu kedelai, susu bebas laktosa atau buttermilk.

Yogurt and Digestion

Susu yang Anda minum mungkin tidak membantu pencernaan, tapi mungkin yoghurt. Yogurt dibuat dari susu melalui proses fermentasi dengan menggunakan bakteri ramah. Sementara penelitian masih berlangsung, yogurt dapat membantu pencernaan dengan mengurangi sembelit dan diare, menurut sebuah artikel tinjauan tahun 2004 yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition. Orang dengan intoleransi laktosa sering tampak mentolerir yogurt lebih baik daripada susu. Bakteri ramah dalam yogurt dapat membantu pencernaan dengan menginfeksi ulang bakteri di usus dan memperbaiki waktu transit.